Tugas Tambahan UTS Farmakologi Organ
1. Jelaskan
pengertian obat spesifik dan obat
nonspesifik ! Berikan contohnya !
Jawab
:
Obat spesifik adalah suatu obat
yang kerjanya terbatas pada suatu jenis reseptor. Sedangkan, obat nonspesifik
adalah suatu obat yang kerjanya tidak terbatas pada suatu jenis reseptor karena
kerjanya pada berbagai jenis reseptor.
Contoh :
Obat spesifik
-
Atropin (spesifik: reseptor muskarinik)
-
Salbutamol (spesifik : reseptor b2)
Obat nonspesifik
-
Klorpromazin (nonspesifik : kolinergik,
adrenergik, dan histaminergik)
Sumber
: Pengantar Farmakologi, Farmakologi dan
Terapi Edisi 6. Hal. 23
2. Jelaskan
pengertian obat antihipertensi lini
pertama dan lini kedua !
Jawab :
Obat antihipertensi lini pertama
adalah obat yang lazim digunakan untuk pengobatan awal hpertensi, yaitu i. Diuretik,
ii. Penyekat reseptor beta adrenergik (b-blocker), iii.
Penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE-inhibitor), iv. Penghambat
reseptor angiotensin (ARB), v. Antagonis kalsium.
Obat antihipertensi lini kedua
adalah obat yang digunakan sebagai pengobatan lanjutan untuk hipertensi, yaitu
a; i. Penghambat saraf adrenergik, ii. Agonis a-2 sentral, iii.
Vasodilatasi.
Sumber
: Hipertensi, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 347
3. Jelaskan
tujuan pemberian diuretik pada kondisi hipertensi !
Jawab :
Tujuan pemberian diuretik pada
kondisi hipertensi yaitu meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida
sehingga menurunkan volume darah dan cairan ekstrakseluler. Akibatnya terjadi
penurunan curah jantung dan tekanan darah.
Sumber
: Antihipertensi, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 348
4. Jelaskan
mekanisme kerja dan efek samping dari ACEI dan ARB ! Dan sebutkan contoh
obatnya !
Jawab :
ACEI
-
Mekanisme kerja : ACE Inhibitor
menghambat perubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II sehingga terjadi
vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron serta menghambat degradasi
bradikinin sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan menyebabkan
vasodilatasi ACE-inhibitor yang akan secara langsung menurunkan tekanan darah juga
menyebabkan ekskresi air dan natrium serta retensi kalium.
-
Efek samping :
·
Hipotensi, yang dapat terjadi pada awal
pemberian ACE-inhibitor pada hipertensi dengan aktivitas rennin tinggi.
·
Batuk kering, dapat terjadi segera atau
setelah beberapa lama pegobatan karena peningkatan kadar bradikinin dan
substansi P, atau prostaglandin.
·
Rash dan gangguan pengecapan, terjadi
dengan kaptopril karena adanya gugus sufhidril (SH) pada kaptopril yang tidak
dimiliki oleh ACE-inhibitor lain.
·
Edema angionaurotik, terjadi pada
beberapa jam pertama setelah pemberian ACE-inhibitor (pembengkakan di hidung,
bibir, tenggorokan, laring dan sumbatan jalan napas).
·
Gagal ginjal akut, pada pasien dengan
stenosis arteri renalis bilateral atau satu ginjal yang berfungsi. Sebab dominasi efek ACE-inhibitor pada
arteriol eferan, sehingga filtrasi glomelurus berkurang.
·
Proteinuria, jarang terjadi.
·
Efek teratogenik, pada pemberian selama
trimester 2 dan 3 kehamilan. Mengakibatkan gagal ginjal fetus atau kematian
fetus.
ARB
-
Mekanisme kerja : ARB bekerja selektif
pada reseptor angiotensin 1 dan akan menghambat semua efek angiotensin II.
-
Efek samping :
·
Hipotensi, pada pasien dengan kadar
rennin tinggi. (hipovolemia, gagal jantung, hipertensi renovaskular, dan
sirosis hepatitis)
·
Hiperkalemia, terjadi dalam keadaan
tertentu (insufisiensi ginjal, kombinasi obat-obat yang cenderung meretensi
kalium, dan aupan kalium berlebih)
·
Fetotoksik, seperti ACE-inhibitor, AT II
potensial fetotoksik.
Contoh Obat :
-
ACEI : Kaptopril, Benazepril, Enalapril,
Fosinopril, Lisinopril, Perindopril, Quinapril, Ramipril, Trandolapril,
Imidapril
-
ARB : Losartan, Valsartan, Irbesartan,
telmisartan, Candesartan
Sumber
: Antihipertensi, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 358-362
5. Apa
yang dimaksud dengan Target Organ Damage (TOD) pada penderita hipertensi ?
Jawab :
Target Organ Damage (TOD) adalah
kerusakan pada target organ seperti jantung, otak, ginjal, mata, dan pembuluh
darah perifer yang ditemukan pada penderita hipertensi lama atau lamanya
kondisi tekanan darah yang tidak diobati dan besarnya peningkatan tekanan
darah.
Sumber
: Antihipertensi, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 347
Yuda Turana, 2018. Diagnosis Klasifikasi Hipertensi, FK
UNIKA Atmajaya. Online : p2ptm.kemkes.go.id
6. Apa
perbedaan arteriosklerosis dan aterosklerosis ?
Jawab :
Arteriosklerosis : Suatu penyakit
Ditandai
penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri.
Aterosklerosis : Bentuk arteriosklerosis
Ditandai terdapatnya aterom pada bagian inti
arteri
Berisi, Kolesterol; zat lipoid; lipofag
Sumber
: Hipolipidemik, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 380
7. Bagaimana alur perjalanan penyakit
kardiovaskular, dengan kondisi awal dyslipidemia?
Jawab :
Alur perjalanan penyakit
kardiovaskular dengan kondisi awal dyslipidemia terjadi melalui dua jalur yaitu
jalur eksogen dan jalur endogen.
Jalur
Eksogen Jalur
Endogen
Epitel Usus Hati VLDL
¯ ¯ ¯
Kilomikron Acetyl-CoA Trigliserida
Lipoprotein HMg-COA LDL
¯ ¯ ¯
Trigliserida
Kolesterol
ekspor
¯
Lisosom
(mekanisme endositosis)
Makrofag
Sel busa à
arterosklerosis premature
Kelainan reseptor LDL fungsional
Jalur
Eksogen
Pada jalur eksogen, trigliserida
dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dalam bentuk kilomikron
diangkut dalam saluran limfe ke dalam darah. Dalam jaringan lemak, trigliserida
dalam bentuk kilomikron mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase sehingga
membentuk asam lemak dan kilomikron remnan (kilomikron yang telah dihilangkan
TG). Kilomikron remnant akan dibersihkan oleh hati dari sirkulasi mekanisme
endositosis oleh lisosom. Dan menghasilkan kolesterol bebas, yang akan
digunakan untuk sinteis berbagai struktur. Serta kolesterol dapat disintesis
dari asetat dibawah pengaruh enzim HMG-CoA reduktase yang menjadi aktif jika
kekurangan kolesterol endogen.
Jalur
Endogen
Pada jalur endogen, trigliserida
dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk
VLDL dan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga
menghidrolisis kilomikron menjadi partikel lipoprotein lebih kecil yaitu LDL. LDL
merupakan lipoprotein yang mengandung kolesterol lebih banyak. LDL mengalami
katabolisme di reseptor dan jalur non reseptor. Katabolisme LDL oleh hati dan
jaringan perifer berkurang pada penderita kelainan reseptor fungsional sehingga
kadar kolesterol plasmanya meningkat. Peningkatan kadar kolesterol sebagian
disalurkan ke dalam makrofag yang membentuk sel busa dan berperan dalam
embentukan ateroskelosis premature. Ester kolesterol dari HDL hasil hidrolisis
kilomikron dengan enzim lecithin akan berpindah dari HDL ke VLDL, sehingga
terjadi kebalikan arah transport kolesterol perifer menuju ke hati untuk
dikatabolisme. Yang berperan sebagai sifat antiaterogenik.
Sumber
: Hipolipidemik, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 381-382
8. Berapa
besar nilai prediksi PJK berdasarkan nilai
klinik dyslipidemia?
Jawab :
Nilai prediksi PJK berdasarkan nilai klinik
|
Kolesterol
200-239mg/dL (batas tinggi)
|
Trigliserida 150-199mg/dL (batas tinggi)
|
|
LDL
130-159 mg/dL (batas tinggi)
|
LDL merupakan
nilai prediksi PJK karena perannya dalam aterogenesis.
|
|
HDL Pria > 60mg/dL wanita >50 mg/dL
|
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa populasi di Jepang yang kuat anatara kadar LDL >
80mg/dL dengan risiko PJK.
Sumber
: Hipolipidemik, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 386
Ma’ruf R, Rosita L., 2014. Hubungan Dislipidemia dan Kejadian Penyakit
Jantung.FK UII : Yogyakarta
9. Jelaskan
obat antihipertensi yang tidak boleh diberikan kepada penderita asma !
Jawab :
Obat antihipertensi yang tidak
boleh diberikan pada penderita asma antara lain propanolol, lebetalol, dan
karvedilol. Obat-obat tersebut merupakan obat antihipertensi golongan b
blocker nonselektif yang memiliki efek vasodilatasi yang mempengaruhi sirkulasi
perifer (jalan pernfasan), sehingga pemakaian obat b
blocker nonselektif ini termasuk kontraindikasi untuk penderita asma.
Sumber
: Antihipertensi, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 350-351
10. Jelaskan
mekanisme kerja dan efek samping dari golongan statin dan fibrat pada
pengobatan dyslipidemia ! Dan sebutkan contoh obatnya !
Jawab :
Statin
(Penghambat HMG CoA Reduktase)
-
Mekanisme kerja :
Statin
menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat enzim HMG CoA
reduktase. Akibat penurunan sintesis kolesterol, SREBP pada membran dipecah
oleh protease lalu diangkut ke nucleus sehingga faktor transkripsi berikatan
dengan gen reseptor LDL dan terjadi peningkatan sintesis reseptor LDL.
Peningkatan jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan
kadar kolesterol darah lebih besar. Yang mana LDL, VLDL, IDL, menurun dan HDL
meningkat.
-
Efek samping :
·
Miopati dan rabdomiolisis, meningkat
bila diberikan bersama obat-obat fibrat dan asam nikotinat dan mempengaruhi
metabolism darah.
·
Gangguan saluran cerna, sakit kepala,
rash, nauropati perifer, dan sindrom lupus
·
Meningkatkan NOD pada pasien DM tipe 2
Fibrat
-
Meknisme Kerja :
Asam
fibrat berikatan dengan reseptor PPARs isotipe a(PPAR)a
yang mengatur transkripsi gen. Sehingga terjadi peningkatan oksidasi asam
lemak, sintesis LPL dan penurunan ekspresi Apo C-III. Peninggian kadar LPL
meningkatkan klirens lipoprotein yang kaya trigliserida. Penurunan produksi Apo
C-III hati akan menurunkan VLDL. Akibatnya HDL meningkat secara moderat karena
peningkatan Apo A-I dan Apo A-II. Dan sedikit menurunkan LDL.
-
Efek samping :
·
Gangguan saluran cerna (mual, mencret,
perut kembung, dll)
·
Ruam kulit,
·
Alopesia, impotensi, leucopenia, anemia,
·
Berat badan bertambah,
·
Gangguan irama jantung
·
Miositis, meningkat bila digunakan
bersama statin.
Contoh Obat :
-
Statin : Lovastatin, Pravastatin,
Simvastatin, Fluvastatin, Atorfastatin, Rosuvastatin.
-
Fibrat : Fenofibrat, Gemfibrozil,
Klofibrat, Bezafibrat.
Sumber
: Hipolipidemik, Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. Hal. 387-388 dan 390-391


0 comments