FARMAKOLOGI ORGAN ANTIDIARE

by - 15:32


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Diare adalah suatu masalah saluran pencernaan dimana feses menjadi lembek atau cair, biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Diare sering terjadi di Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia pernah mengalami diare. Masyarakat Indonesia sering menganggap diare terjadi karena memakan makanan yang pedas, asam atau bersantan secara berlebihan. Diare yang  berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi hingga kematian. Kehilangan cairan atau elektrolit (ion Na+  dan K+) pada diare yang parah menyebabkan penderita mengalami dehidrasi. Dehidrasi inilah yang dapat menyebabkan kematian  pada kasus diare. Diare dapat dijadikan indikasi bahwa sanitasi lingkungan  penderita buruk. Dalam pencegahan perlu diperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan. Dengan memperhatikan sanitasi tersebut akan mencegah mikroorganisme masuk ke dalam tubuh.
Berdasarkan lama kejadian diare, dapat dibedakan atas diare akut dan kronis. Bila diare terjadi kurang dari dua minggu dapat dikategorikan sebagai diare akut, sedangkan bila terjadi lebih dari dua minggu maka dikategorikan diare kronis. Diare akut dapat disebabkan oleh infeksi, keracunan, alergi, reaksi obat-obatan, dan juga faktor psikis. Terdapat banyak mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare akut, diantaranya virus, bakteri, protozoa, dan cacing (helminthes). Sedangkan diare kronis pada umumnya didasari oleh  penyakit-penyakit non efektif pada saluran pencernaan.
Diare yang hebat menyebabkan kehilangan cairan. Cairan yang hilang secepatnya harus digantikan dengan meminum-minuman berelektrolit atau larutan oralit (mengandung gula dan garam). Selain menggantikan cairan, diare perlu dihentikan. Dalam menghentikan diare dapat dengan meminum obat antidiare. Obat antidiare yang bekerja pada susunan syaraf akan menurunkan gerakan peristaltic usus, meningkatkan absorbsi, dan menginaktivasi enterotoksin.

1.2  Tujuan
a.       Untuk mengetahui diare dan antidiare
b.      Untuk mengetahui mekanisme kerja obat antidiare
c.       Untuk mengetahui obat antidiare
d.      Untuk mengetahui farmakokinetik obat antidiare
e.       Untuk mengetahui efek samping obat antidiare








































BAB II
LANDASAN TEORI

 2.1 Diare dan Antidiare
Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari feses (>200 mg/hari) yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak pada perianal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal. Diare atau merupakan kondisi rangsangan buang air besar yang terus menerus disertai keluarnya feses atau tinja yang kelebihan cairan, atau memiliki kandungan air yang berlebih dari kandungan normal. Umumnya diare menyerang balita dan anak-anak. Namun tidak  jarang orang dewasa juga bisa terjangkit diare. Jenis penyakit diare  bergantung pada jenis klinik. Klinis tersebut dapat diketahui saat pertama kali mengalami sakit perut.
Dalam menghentikan diare dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat antidiare. Antidiare adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala diare.

2.1.1 Ada lima jenis klinis penyakit diare, antara lain :
1.      Diare akut bercampur dengan air. Diare memiliki gejala yang datang tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari. Bila mengalami diare akut,  penderita akan dehidrasi dan penurunan berat badan jika tidak diberikan makan dan minum.
2.      Diare kronik, diare yang gejalanya berlangsung lebih dari 14 hari yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit, maupun non infeksi.
3.      Diare akut bercampur darah. Selain intensitas buang air besar meningkat, diare ini dapat menyebabkan kerusakan usus halus, sepsis yaitu infeksi  bakteri dalam darah malnutrisi atau kurang gizi dan dehidrasi.
4.      Diare persisten. Gejalanya berlangsung selama lebih dari 14 hari. Bahaya utama adalah kekurangan gizi. Infeksi serius tidak hanya dalam usus tetapi menyebar hingga keluar usus.
5.       Diare dengan kurang gizi berat. Diare ini lebih parah dari diare yang lainnya, karena mengakibatkan infeksi yang sifatnya sistemik atau menyeluruh yang berat, dehidrasi, kekurangan vitamin dan mineral. Bahkan bisa menyebabkan gagal jantung.

2.1.2 Penyebab Diare
Menurut National Disgestive Disease Informtion Clearinghouse (2007)  beberapa hal yang dapat menyebabkan diare antara lain :
1.      Infeksi bakteri, beberapa jenis bakteri dikonsumsi bersama dengan makanan atau minuman, contohnya Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan Eschericia coli.
2.      Infeksi virus menyebabkan diare, termasuk rotavirus, norwalk virus , Cytomegalo virus, herpes simpleks virus, dan virus hepatitis.
3.      Intoleransi makanan beberapa orang tidak mampu mencerna semua makanan, misalnya pemanis buatan dan laktosa.
4.      Parasit, parasit dapat memasuki tubuh melalui makanan atau minuman dan menetap di dalam system pencernaan. Parasit yang menyebabkan diare misalnya giardia lamblia, Entamoeba histolytica, and Cryptosporidium.
5.      Reaksi atau efek samping pengobatan antibiotik, penurun tekanan darah, obat kanker dan antasida mengandung magnesium yang mampu memicu diare.
6.      Gangguan intestinal.
7.      Kelainan fungsi usus besar.
Pada anak-anak dan orang tua diatas 65 tahun diare sangat berbahaya. Bila penanganan terlambat dan mereka jatuh kedalam dehidrasi berat maka  bisa berakibat fatal. Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan cairan, kekurangan kalium (hipokalemia) dan adakalanya acidosis (darah menjadi asam), yang tidak jarang berakhir dengan shock dan kematian. Keadaan ini sangat berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak kecil, karena mereka memiliki cadangan cairan intrasel yang lebih sedikit sedangkan cairan ekstra selnya lebih mudah lepas daripada orang dewasa.

2.2  Mekanisme Kerja Obat Antidiare

2.3  Obat Antidiare
Adapun penggolongan obat diare antara lain :
a         Kemoterapeutika
Kemoterapi digunakan untuk terapi kausal, yaitu memberantas bakteri penyebab diare dengan antibiotika (tetrasiklin, kloramfenikol, amoksisilin, sulfonamida, furazolidin, dan kuinolon). 
b        Zat penekan peristaltik usus
Obat golongan ini bekerja memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Contoh: Candu dan alkaloidnya, derivat petidin (definoksilat dan loperamid), dan antikolinergik (atropin dan ekstrak beladona) (Departemen Farmakologi dan Terapi UI 2007).
1.      Candu dan Alkaloidnya
Mekanisme Kerja Obat :
Indikasi                   :
Kontra Indikasi      :
Dosis                       :
Efek Samping         :
2.      Loperamid
Mekanisme Kerja Obat :
Indikasi                   :
Kontra Indikasi      :
Dosis                       :
Efek Samping         :
3.      Atropin
Mekanisme Kerja Obat :
Indikasi                   :
Kontra Indikasi      :
Dosis                       :
Efek Samping         :

c         Adsorbensia
Adsorben memiliki daya serap yang cukup baik. Khasiat obat ini adalah mengikat atau menyerap toksin bakteri dan hasil-hasil metabolisme serta melapisi permukaan mukosa usus sehingga toksin dan mikroorganisme tidak dapat merusak serta menembus mukosa usus. Obat-obat yang termasuk kedalam golongan ini adalah karbon, mucilage, kaolin,  pektin, garam-garam bismut, dan garam-garam alumunium ) (Departemen Farmakologi dan Terapi UI 2007).
1.      Karbon
Mekanisme Kerja Obat :
Indikasi                 :
Kontra Indikasi     :
Dosis                     :
Efek Samping       :
2.      Kaolin
3.      Pektin

C. Obat Yang Umum Digunakan

3.4  Farmakokinetika Obat Antidiare
3.5  Efek Samping Obat Antidiare

DAFTAR PUSTAKA
 Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007. Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta : Penerbit UI Press.
 Departemen Kesehatan RI. 1995.Farmakope Indonesia IV . Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Ha Yulia A. 2011. Aktivitas Obat Antehelmintik . Bandung : Universitas Islam Bandung Press.
Durianto, Darmadi. 2004. Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utamarkness, Richard. 1984. Interkasi Obat Bandung : penerbit ITB.


Mungkin kamu juga ingin membaca ini

1 comments

  1. The worst time has passed”However, it is true that there are more improvements than before...because of the rising numbers of people living with HIV in the state of Nevada. How could they stigmatize all of them? Therefore everything becomes a little easier and we start to share everything... We also started to invite and visit each other in a community. You know, it is six years since I started taking antiretroviral drugs...Yet whatever problems I face, the worst time has passedWhen I was evicted from the family home by my mother, my father rented a small room for me. But my mother and brothers believed that having HIV was my own fault – and that I deserved to be punished...I also considered myself unworthy and without hope... But I have a child and eventually I convinced myself to live for my child’s sake.
    My mother knew nothing [about HIV]. She didn’t understand anything. Do you know why? She didn’t have [the chance] to go out of the house and communicate with society. However, my father does interact with the community. I know his friends are mature and dignified africa america. So he has a better understanding than her.My father came call me on a sadfull day sitting on my couch about a friend of his from africa who introduce him to Dr Itua herbal  cure in africa in which he advise we should purchase his herbal medicine to cure my hiv so we did and Dr Itua prescribed I should drink the herbal medicine for two weeks to cure although we were so curious about the whole thing ,I finished the herbal medicine like he advised then he talked to me to visit my nearest clinic for check up I did and now I'm totally cured from Hiv my father was my rock and I and my family are now happy together also Dr Itua has be helpful in my community ever since he cure my Hiv so why I'm leaving  my story on here today is to reach out someone out here to hope on God and never give up no matter the situation you that you are facing especially through this pandemic seasons which has really taught us all on how we should be helpful to each other and cherish one another.Dr Itua cures the following diseases.....  Herpes,Liver cancer,Throat cancerLeukemia.,Alzheimer's disease,Chronic Diarrhea,Copd,Parkinson,Als,Adrenocortical carcinoma  Infectious mononucleosis.
    Intestinal cancer,Uterine cancer,Fibroid,Bladder cancer,Hiv,Esophageal cancer,Gallbladder cancer,Kidney cancer,Hpv,Lung cancer,Melanoma,Mesothelioma,Multiple myeloma,Oral cancer,Sinus cancer,Hepatitis A,B/C,Skin cancer,Soft tissue sarcoma,Spinal cancer,Stomach cancer,Vaginal cancer,Vulvar cancer,
    Testicular cancer,Thyroid Cancer.You can contact Dr Itua Herbal Center on E-Mail: drituaherbalcenter@gmail.com  Or Whats-App Chat : +2348149277967

    ReplyDelete